Bismillahirrahmanirrahim, untuk mu wahai muslimah
tangguh yang tetap istiqomah di jalan dakwah( menyampaikan Islam). Ku beranikan
diri menuliskan semua ini dengan keadaan diri yang masih banyak dosa dan
kesalahan.
“
Tangguh??????
Siapa sih yang nggak ingin mendapat gelar itu !. kalo saya sih mau bwangetzzzzz...” ngek!. Berapa tahun sih kita hidup di Dunia ini ?? berapa tahun sih amal yang sudah kita lakukan selama kita hidup ?? terus seperti apa sikap kita selama kita hidup? Mungkin kini ada yang usianya 18,19 tahun bahkan lebih dari itu. Ternyata kita sudah bisa dikatakan dewasa, apakah demikian, ya seharusnya !. untuk di ketahui bersama, sebenarnya kita ini di dunia hanya sementara dan ibaratnya numpang saja, dan di usia yang di bilang dewasa ini apakah kita sudah maksimal untuk berusaha merubah diri kita ?. katanya mau berubah, kok malah tetap saja dalam keadaan yang seperti dulu, perubahan memang perlahan-lahan, tapi apakah kita tidak ingin untuk segera mencapai tujuan kita di dunia ini. Nah, ngomong-ngomong tujuan hidup, pasti ukhti-ukhti tau dong kita ini hidup untuk apa?, itu pertanyaan yang sangat mendasar sekali. Terkadang saya pribadi selalu melamunkan tentang hal ini, dan memang kenyataannya berkata demikian “ Hidup untuk Ibadah kepada Allah “, itulah tujuan hidup kita, tidak ada yang lain. Kita jadi anak yang baik di mata orang tua, itu menunjukan bahwa kita berbakti jadi di katakan menuruti aturan Allah( Ibadah), kita menuntut ilmu, berdakwah, membenahi diri, melakukan ibadah mahdhah, itu semua yang di katakan sebagai Ibadah. Kita wajib taat pada semua aturanNya dan hukum Nya dalam semua perkara : Akidah, ibadah Mahdhah, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Sebagaimana FirmanNya “ dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaku ( QS. Adzariyat : 56)”. Nah, timbul pertanyaan lagi dalam benak kita semua , kalo Cuma ibadah aja ngapain harus hidup ?, bukankah kita harus menikmati kehidupan yang indah ini, alam yang luas dan sejuk di pandang, kekayaan alam melimpah ruah, serta banyak kenikmatan yang ada di muka bumi ini. Terus yang bener yang mana dong?, inilah renungan bagi kita semua bahwa memang kita di ciptakan oleh Allah di dunia ini untuk beribadah kepadaNya dan menuruti semua aturanNya, berarti yang bukan aturan dan yang bertentangan dengan semua aturanNya wajib kita tinggalkan. Seperti apakah itu?, ya mungkin kita semua tahu, Misal kita nih sebagai muslimah yang sudah berkomitmen terjun dalam dakwah dan tidak sekedar ikut organisasi belaka seharusnya ketika kita melihat hal yang bertentangan dengan Islam, atau sudah tidak melalukan kewajiban sebagai seorang muslim, apa yang harus kita perbuat?. Ada tiga pilihan kita , pertama kita hanya diam tanpa melakukan apapun, kedua kita diam tapi sebenarnya kita mau menasehati atau merubah diri kita maupun orang lain ketika melakukan kesalahan, dan yang ketiga kita mencoba menasehati/ menegur orang yang melakukan kesalahan itu dan jika kita sendiri yang melakukan kesalahan maka langsung bertaubat dan menyadari kesalahan itu kemudian memperbaikinya. Dari pilihan itu manakah yang ingin kita pilih ? “ Renungkan !. di jelaskan dalam sebuah hadist :” ketika kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa dengan lisanmu dan jika tidak bisa, maka dengan hatimu dan itu adalah selemah-lemahnya iman”. saya percaya bahwa hidup ini di penuhi dengan sebuah pilihan “ Life is Choice”, namun terkadang kita nggak sadar, ya kita terlalu acuh dengan itu semua sehingga kita menganggap itu semua takdir, hidayah dan lain sebagainya. Ya memang benar jika dikatakan hidayah itu kenyataanya memang ada, misalanya kita sekarang berubah dari yang dulu belum memakai kerudung sekarang sudah berkomitmen untuk memakainya, dulu yang belum memakai kaos kaki ketika keluar rumah atau saat ada non mahrom sekarang sudah memakainya, itu semua akibat pilihan kita dan hidayah ada ketika kita mau mengambil hidayah itu, jadi hidayah itu tidak begitu gampangnya langsung nempel di dalam diri kita/ langsung kita dapatkan tanpa melakukan apa-apa. Ketika kita tidak mau memakai kerudung ya itu memang pilihan kita dan ketika paham akan semua itu kembali lagi di kaitkan dengan pilihan” mau mengambilnya atau sekedar paham saja tanpa mengambilnya”. Kayaknya kok ribet banget ya hidup itu ?, ya jika kita merasa hidup itu ribet maka yang ada dalam pikiran kita “ ribet”, karena terkadang apa yang kita pikirkan itulah yang kita lakukan. Ngomong-ngomong tentang dunia, terbesit pertanyaan lagi siapakah yang menciptakan dunia ini? Pasti sudah tau semua, ya seharusnya demikian. Allah Swt. Telah menciptakan dunia dan seisinya dan semua itu sangatlah luar biasa” subhanallah”, kita di ciptakan secara sempurna oleh Dia, alam dan seisinya dengan berbagai macam yang ada di dalamnya itu semua tidak ada dengan sendirinya, tentu bukan ?. timbul lagi pertanyaan, dengan semua penciptaan Allah ini apakah yang harus kita lakukan ?. ya menjaganya, melestarikannya bukan malah merusak bumi Allah ini, ibaratnya “ sudah di kasih kok malah nggak tahu terima kasih”, astaghfirullah. nah Allah aza wa jalla telah kita ketahui bahwa Dialah illah yang patut di sembah dan patut di taati serta yang maha tinggi dari yang tinggi, kita tidak ada apa-apanya di bandingkanNya, kita hanya makhluk yang sangat keciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiil sekali, untuk apa kita sombong terhadapNya, untuk apa kita membanggakan diri bahwa kita ini hebat dari yang lain, seharusnya kita sadar bahwa ada yang lebih tinggi di bandingkan kita “ Allah lah itu”, tak sepatutnya kita sombong dengan apa yang sudah kita dapatkan. Renungkan yang satu ini:
Siapa sih yang nggak ingin mendapat gelar itu !. kalo saya sih mau bwangetzzzzz...” ngek!. Berapa tahun sih kita hidup di Dunia ini ?? berapa tahun sih amal yang sudah kita lakukan selama kita hidup ?? terus seperti apa sikap kita selama kita hidup? Mungkin kini ada yang usianya 18,19 tahun bahkan lebih dari itu. Ternyata kita sudah bisa dikatakan dewasa, apakah demikian, ya seharusnya !. untuk di ketahui bersama, sebenarnya kita ini di dunia hanya sementara dan ibaratnya numpang saja, dan di usia yang di bilang dewasa ini apakah kita sudah maksimal untuk berusaha merubah diri kita ?. katanya mau berubah, kok malah tetap saja dalam keadaan yang seperti dulu, perubahan memang perlahan-lahan, tapi apakah kita tidak ingin untuk segera mencapai tujuan kita di dunia ini. Nah, ngomong-ngomong tujuan hidup, pasti ukhti-ukhti tau dong kita ini hidup untuk apa?, itu pertanyaan yang sangat mendasar sekali. Terkadang saya pribadi selalu melamunkan tentang hal ini, dan memang kenyataannya berkata demikian “ Hidup untuk Ibadah kepada Allah “, itulah tujuan hidup kita, tidak ada yang lain. Kita jadi anak yang baik di mata orang tua, itu menunjukan bahwa kita berbakti jadi di katakan menuruti aturan Allah( Ibadah), kita menuntut ilmu, berdakwah, membenahi diri, melakukan ibadah mahdhah, itu semua yang di katakan sebagai Ibadah. Kita wajib taat pada semua aturanNya dan hukum Nya dalam semua perkara : Akidah, ibadah Mahdhah, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Sebagaimana FirmanNya “ dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaku ( QS. Adzariyat : 56)”. Nah, timbul pertanyaan lagi dalam benak kita semua , kalo Cuma ibadah aja ngapain harus hidup ?, bukankah kita harus menikmati kehidupan yang indah ini, alam yang luas dan sejuk di pandang, kekayaan alam melimpah ruah, serta banyak kenikmatan yang ada di muka bumi ini. Terus yang bener yang mana dong?, inilah renungan bagi kita semua bahwa memang kita di ciptakan oleh Allah di dunia ini untuk beribadah kepadaNya dan menuruti semua aturanNya, berarti yang bukan aturan dan yang bertentangan dengan semua aturanNya wajib kita tinggalkan. Seperti apakah itu?, ya mungkin kita semua tahu, Misal kita nih sebagai muslimah yang sudah berkomitmen terjun dalam dakwah dan tidak sekedar ikut organisasi belaka seharusnya ketika kita melihat hal yang bertentangan dengan Islam, atau sudah tidak melalukan kewajiban sebagai seorang muslim, apa yang harus kita perbuat?. Ada tiga pilihan kita , pertama kita hanya diam tanpa melakukan apapun, kedua kita diam tapi sebenarnya kita mau menasehati atau merubah diri kita maupun orang lain ketika melakukan kesalahan, dan yang ketiga kita mencoba menasehati/ menegur orang yang melakukan kesalahan itu dan jika kita sendiri yang melakukan kesalahan maka langsung bertaubat dan menyadari kesalahan itu kemudian memperbaikinya. Dari pilihan itu manakah yang ingin kita pilih ? “ Renungkan !. di jelaskan dalam sebuah hadist :” ketika kamu melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa dengan lisanmu dan jika tidak bisa, maka dengan hatimu dan itu adalah selemah-lemahnya iman”. saya percaya bahwa hidup ini di penuhi dengan sebuah pilihan “ Life is Choice”, namun terkadang kita nggak sadar, ya kita terlalu acuh dengan itu semua sehingga kita menganggap itu semua takdir, hidayah dan lain sebagainya. Ya memang benar jika dikatakan hidayah itu kenyataanya memang ada, misalanya kita sekarang berubah dari yang dulu belum memakai kerudung sekarang sudah berkomitmen untuk memakainya, dulu yang belum memakai kaos kaki ketika keluar rumah atau saat ada non mahrom sekarang sudah memakainya, itu semua akibat pilihan kita dan hidayah ada ketika kita mau mengambil hidayah itu, jadi hidayah itu tidak begitu gampangnya langsung nempel di dalam diri kita/ langsung kita dapatkan tanpa melakukan apa-apa. Ketika kita tidak mau memakai kerudung ya itu memang pilihan kita dan ketika paham akan semua itu kembali lagi di kaitkan dengan pilihan” mau mengambilnya atau sekedar paham saja tanpa mengambilnya”. Kayaknya kok ribet banget ya hidup itu ?, ya jika kita merasa hidup itu ribet maka yang ada dalam pikiran kita “ ribet”, karena terkadang apa yang kita pikirkan itulah yang kita lakukan. Ngomong-ngomong tentang dunia, terbesit pertanyaan lagi siapakah yang menciptakan dunia ini? Pasti sudah tau semua, ya seharusnya demikian. Allah Swt. Telah menciptakan dunia dan seisinya dan semua itu sangatlah luar biasa” subhanallah”, kita di ciptakan secara sempurna oleh Dia, alam dan seisinya dengan berbagai macam yang ada di dalamnya itu semua tidak ada dengan sendirinya, tentu bukan ?. timbul lagi pertanyaan, dengan semua penciptaan Allah ini apakah yang harus kita lakukan ?. ya menjaganya, melestarikannya bukan malah merusak bumi Allah ini, ibaratnya “ sudah di kasih kok malah nggak tahu terima kasih”, astaghfirullah. nah Allah aza wa jalla telah kita ketahui bahwa Dialah illah yang patut di sembah dan patut di taati serta yang maha tinggi dari yang tinggi, kita tidak ada apa-apanya di bandingkanNya, kita hanya makhluk yang sangat keciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiil sekali, untuk apa kita sombong terhadapNya, untuk apa kita membanggakan diri bahwa kita ini hebat dari yang lain, seharusnya kita sadar bahwa ada yang lebih tinggi di bandingkan kita “ Allah lah itu”, tak sepatutnya kita sombong dengan apa yang sudah kita dapatkan. Renungkan yang satu ini:
*. Manusia itu Lemah dan Terbatas
Manusia itu lemah dan terbatas, baik dalam
perkara yang dapat di indera maupun yang ghaib. Setiap orang tahu bahwa
jantungnya itu senantiasa berdetak. Tahukah ia berapa kali jantungnya itu
berdetak pada menit pertama, menit kedua dan seterunya? Berapa banyak rambut
yang rontok sejak mulai baligh sampai sekarang ? berapa banyak air yang ia
konsumsi selama ini? Dan pada tanggal 11 desember 1997 pukul 12.00 WIB kita
melakukan apa? Banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang sulit atau tak mampu kita
jawab. Mungkin jika bisa, hanya mengira-ngira saja dan tidak tahu kebenarannya.
Sebagaimana firmanNya : “ dan tidaklah
kalian Aku beri ilmu melainkan sedikit.”( QS. Al- Isra’ : 85). Ini adalah
bukti bahwa memang manusia itu terbatas.
Jika suatu ketika
kita melakukan hal yang menyimpang dari aturan Allah tanpa di ketahui
orang lain , namun kita terus dalam keadaan itu , misalnya saja, diam-diam
menyukai seseorang dan terus kepikiran tentangnya dan itu semua membuat kita
nyaman di saat memikirkan hal itu dan berakibat perjuangan untuk Islam melemah
dan tidak semangat lagi dan melakukan hal tidak karena Allah namun malah karena
manusia, nah kita mungkin pernah dalam keadaan seperti ini ? ya, kalo saya
boleh jujur saya pernah mengalaminya, bagaimana dengan ukhti-uknti ? mungkin
ada/mungkin tidak ada, tapi semoga saja tidak ada yang seperti saya ini. “
Sesungguhnya Dia maha mengetahui tentang apa yang ada dalam dada” ( QS. Al- Anfal: 43). Dan Allah
mengetahui apa yang kita perbuat : “
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas apa yang mereka perbuat ( QS. Yunus :
36).
Begitu sangat luar biasanya Allah mengatur
segalanya, dan tidak sepatutnya kita mengecewakanNya. Dan jangan sampai kita di
katakan sebagai manusia yang tidak menuruti aturanNya. Semua pilihan ada di
tangan kita semua ingin memilih yang mana. Setiap pilihan itu butuh perjuangan dan ada
lika-liku dalam mencapainya serta resiko yang telah kita pilih itu,
apakah akan menjadikan kita baik bahkan mungkin akan membuat kita jauh dari
Allah.
·
Aktivis Islam di kampus ( Agent of
Change)
Apa
itu Aktivis ?????, tahu nggak ? pasti semua tahu donkkkk. Orang yang kuliah
belajar di kampus dikatakan sebagai aktivis ( aktivis kuliah), kerjanya cuman
belajar dan belajar tak peduli dengan lingkungan. Orang yang ikut Himpunan
mahasiswa, organisasi, dan perkumpulan mahasiswa itu juga di katakan sebagai
aktivis, terus pertanyaannya manakah aktivis Islam sebenarnya ? menurut saya :”
aktivis Islam yang sebenarnya ialah seorang yang aktif dalam perkara kuliah(
menuntut ilmu) tanpa melupakan keadan sekitar, melakukan perubahan baik dirinya
maupun orang yang ada di sekitar, membuat agenda untuk menyuarakan Islam dan
harapannya dapat di terima dan di terapkan oleh orang yang mendengarkannya,
selalu aktif dalam perkara yang baik, meninggalkan perkara yang di larang
Allah, pokoknya “ Agent of Change” deh.
Ukhti
pasti mau donk jadi aktivis yang seperti itu ( agent of change), dan sekarang
insya Allah semuanya aktivis, dan tidak sekedar aktif dalam organisasi namun
aktif dalam berdakwah. Karena dengan menyampaikan kebaikan kepada orang lain sembari
merubah diri kita ini. Seperti yang kita tahu, teman-teman kita masih belum
bisa mengambil jalan seperti kita dan semua itu di lakukan mereka mungkin
karena belum paham dan atau sudah paham namun tidak mau menerima.
****
Ingat!!!!! Hidup di dunia itu hanya sebentar dan memang sebentar bwanget agar
di ketahui. Jadi apa gunanya dong kita melakukan hal yang tidak mengarah kepada Islam,
apa gunanya kita terus dalam kenistaan, hidup dalam harapan cinta yang tak
pasti kan jelas kita hanya patut mencintai Allah dengan benar-benar cinta.
Untuk apa kita sombong ? untuk apa kita pelit dengan harta kita, padahal semua
yang kita miliki itu bukan milik kita, dan setiap apa yang kita lakukan akan di
minta pertanggung jawaban di hari
pembalasan nantinya. Karena di dunia ini sementara maka kita kekal di akhirat
dan hanya ada dua pilihan “ ke Surga atau neraka”. Sekarang kita harus bisa
milih. Di pilih...... di pilih, semoga memilih untuk terus memperbaiki diri,
dan jangan sekali-kali kita merasa sudah sempurna ibadahnya, padahal yang tahu
kita sempurna hanyalah yang menciptakan kita.
Ketika kita memilih jalan dakwah
Ketika
kita sudah mengambil jalan untuk berada dalam lingkaran dakwah, apa yang harus
kita lakukan? Diam saja, atau bergerak ? bergerak terus ketika dalam kesulitan
dan dalam kesenangan dan merubah diri kita, keluarga dan orang di sekitar kita
yang semestinya kita lakukan. Kita ini contoh bagi muslimah yang lain yang
belum paham tentang yang sudah kita pahami, contoh itu selalu di ikuti dan ketika
kita mencontohkan yang buruk maka akan di tiru, dan mungkin mereka tidak akan
pernah mengambilnya karena merasa yang memberikan contohnya aja kaya gitu.
untuk menjadi yang istemewa itu harus melakukan hal-hal yang istimewa juga dan
ingat apa yang ada dalam pikiran kita kemungkinan besar akan kita lakukan “
Bisa karena Biasa”. Ukhti-ukhti yang saya cinta karena Allah marilah mulai hari
ini, detik ini, kita mulai kehidupan baru yang lebih baru : tidak merasa diri paling benar,
saling menasehati ketika ada di antara kita yang salah, dan menyebar luaskan
islam, melakukan tindakan sesuai dengan islam, menjadi contoh terbaik untuk
muslimah lainnya, menuntut ilmu, menyalurkan/ menyampaikan kepada orang lain
tentang apa yang sudah kita pahami, memperbanyak tsaqofah islam, mempelajari
Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup, meninggalkan hal-hal yang tidak
bermanfaat. “ Life is Choice”. Menjadi muslimah tangguh di manapun berada,
menjadi muslimah yang tidak sekedar muslimah namun harus menjaga diri sebagai
muslimah tangguh. Semoga kita senantiasa Istiqomah dalam jalan dakwah
ini.
Wallahu
‘allam. Kesempurnaan hanyalah milik Allah, semoga kita mau mengambil aturan
islam dengan Baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar